Sabtu, 05 Maret 2016

Efek Tyndall

a.        Tujuan                            :
Mengamati dan membedakan peristiwa penghamburan berkas cahaya oleh beberapa partikel
b.       Dasar Teori                   :
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa dimana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala arah. Sifat pengahamburan cahaya oleh koloid di temukan oleh John Tyndall, oleh karena itu sifat ini dinamakan Tyndall. Efek dari Tyndall digunakan untuk membedakan sistem koloid dari larutan sejati, contoh dalam kehidupan sehari – hari dapat diamati dari langit yang tampak berwarna biru atau terkandang merah/oranye, debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah. Seandainya bila terjebak di ruang bawah tanah berdebu yang gelap gulita pada siang hari, debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar yang masuk melalui celah yang kecil.
c.        Alat dan Bahan                        :
1.         Alat               :
Ø  Lampu Senter
Ø  Gelas Kimia
Ø  Pengaduk
2.         Bahan           :
Ø  Air
Ø  Gula
Ø  Susu Bubuk
Ø  Kopi
d.        Langkah Kerja              :
Ø  Masukkan air dan gula dalam gelas kimia, aduk rata.
Ø  Tempatkan gelas kimia dalam ruangan gelap dan arahkan berkas sinar lampu pada gelas kimia tersebut.
Ø  Amati berkas sinar pada gelas kimia tersebut.
e.       Hasil Pengamatan       :
No.
Sampel
Berkas Sinar Terlihat/Tidak Terlihat
Termasuk dalam Larutan/Koloid/Suspensi
1.
Air + Gula
Tidak terlihat
Larutan
2.
Air + Susu Bubuk
Terlihat
Koloid
3.
Air + Kopi
Terlihat
Suspensi
f.        Permasalahan              :
1.         Bagaimana keadaan larutan tersebut sebelum dikenai cahaya?
Jawab           : Masih jernih
2.         Larutan manakah yang merupakan koloid?
Jawab           : Larutan campuran air dan susu bubuk
3.         Mengapa kita dapat mengamati berkas cahaya pada larutan susu?
Jawab           : Karena larutan susu merupakan larutan koloid yang sifatnya adalah menghamburkan cahaya sehingga cahaya tidak dapat meneruskan cahaya dan berkas cahaya dapat dilihat dari samping larutan.
g.       Kesimpulan                   :
Penghamburan berkas cahaya dapat terjadi apabila cahaya tersebut diteruskan pada larutan koloid dan suspensi, sedangkan pada larutan tidak. Penghamburan berkas cahaya ini dapat dilihat dari sisi samping larutan.

Sistem Koloid

Pembuatan Agar – Agar

a.        Tujuan                            :
Membuat dan mengamati pembuatan agar – agar
b.       Dasar Teori                   :
Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara dispersi. Pada cara ini partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid dengan cara mekanik, listrik atau peptisasi.
Partikel kasar dipecah sampai halus, kemudian didispersikan ke dalam suatu medium pendispersi. Cara pemecahan partikel seperti ini disebut cara mekanik.
Pemecahan partikel dengan cara listrik lazim menggunakan cara Busur Bredig.
Pada cara peptisasi partikel kasar di pecah-pecah menjadi partikel koloid dengan penambahan suatu pereaksi tertentu (zat pemeptisasi).
c.        Alat dan Bahan                        :
1.         Alat               :
Ø  Gelas Kimia
Ø  Pipet Tetes
Ø  Pengaduk Kaca
Ø  Bunsen + Kaki Tiga
2.         Bahan           :
Ø  Akuades
Ø  Serbuk agar – agar
d.       Langkah Kerja              :
Ø  Masukkan akuades ke dalam tabung reaksi sebanyak setengah tabung kemudian masukkan 2 gr serbuk agar – agar dalam tabung reaksi.
Ø  Panaskan campuran sambil diaduk dan dinginkan, amati hasilnya.
e.        Hasil Pengamatan       :
No.
Percobaan
Pengamatan
1.
Pembuatan agar - agar
Sebelum dipanaskan, campuran antara agar – agar dan air terlihat homogen dan berbentuk larutan. Setelah dipanaskan, cmapuran tersebut berbentuk seperti gel dan memadat / mengental